Senin, 14 September 2009

Jika perusahaan-perusahaan lain tahun lalu berhasil meraih sukses dengan meningkatkan kemampuan teknis mereka (inovasi produk, efisiensi biaya), maka Pepsi Co mendongkrak sukses dengan memperbaiki "soft skills".

Leadership. Steven Reinemund mengemukakan bahwa umtuk menjadi pemimpin di industri barang-barang konsumen, perusahaan perlu memiliki kumpulan leader yang memahami populasi di pasar yang dilayani. Prinsip kepemimpinan inilah yang ditularkan secara berantai ke seluruh jajaran di Pepsi Co. Setiap pemimpin di perusahaan ini diwajibkan untuk bertindak sebagai mentor dan pelatih bagi anak buah mereka dengan memberikan teladan bukan saja dalam perkataan, tetapi juga dalam tindakan. salah satu cara yang dilakukan Pepsi Co untuk menerapkan prinsip leadership ini adalah dengan merekrut leader lokal. Para pemimpin lokal inilah yang lebih mengerti pasar lokal yang dilayani oleh Pepsi Co. Mereka paham selera penduduk dan gaya hidup sasaran (target) pasar didaerah mereka masing-masing, sehingga lebih mudah bagi perusahaan untuk mendisain strategi bersaing yang ampuh untuk memenangkan kompetisi dengan para pesaing.

Kerja sama. Selain memupuk kepemimpinan lokal, soft skill lain yang dipupuk oleh Pepsi Co adalah dengan kemampuan bekerja sama dengan perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan yang dipilih untuk bekerja sama adalah perusahaan-perusahaan lokal dengan produk yang dapat saling menunjang produk minuman Pepsi Co. Misalnya: Pepsi Co menggandeng restoran-restoran agar mereka juga mau menawarkan produk minuman Pepsi Co untuk menjadi pendamping makanan yang mereka tawarkan. Melalui kerja sama ini, dijalin hubungan bisnis yang langgeng dan saling menguntungkan.

Nilai dasar adalah untuk membimbing manajemen dan karyawan dalam memutuskan pilihan yang dapat muncul setiap saat. Contoh nilai dasar yang diterapkan Pepsi Co adalah: Diversity - menghargai perbedaan setiap orang, Integrity - melakukan apa yang dikatakan, Honesty - berbicara terbuka dan bekerja keras memahami dan menyelesaikan masalah, Teamwork - bekerja untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Accountability - kesungguhan memenuhi harapan, Balance - menghargai keputusan seseorang untuk mencapai keseimbangan dalam hidup.

Contoh Strategi yang dilakukan Pepsi Co di negara lain
Dalam kunjungannya, menemui CEO dari dua puluh lima jaringan supermarket puncak, CEO Pepsi Co membandingkan margin laba toko sebesar 9 persen atas produk Pepsi dengan marjin laba sebesar 2 persen yang dihasilkan oleh unit bisnis lainnya. Dia menekankan bahwa toko-toko akan meningkatkan penjualan dan labanya dengan memberikan produk Pepsi Co lebih banyak ruang rak dan menata minuman Pepsi Co dengan makanan ringan Frito-Lay. "Power of One" berhasil, memberikan Frito-Lay dan Pepsi pangsa pasar yang lebih dominan. Strategi itu juga memberikan minuman Pepsi Cola suatu peningkatan yang besar dalam segi penjualan di toko-toko serba ada kecil di sepanjang Meksiko. Di sana merek Sabritas Frito-Lay adalah pemimpin pasar, terima kasih kepada strategi berbiaya rendah yang mempertahankan harga ritel serendah enam belas sen per makanan ringan.

Pepsi Co melanjutkan dengan membeli Tropicana, merek jus jeruk terkemuka, dan Cracker Jack, suatu makanan favorit abadi yang telah kehilangan profitabilitasnya. Dengan menambahkan lebih banyak kacang dan menawarkan kantung empat ons sebagai tambahan pada ukuran penyajian yang lebih kecil dan ukuran keluarga yang lebih besar, Pepsi Co mengembalikan Cracker Jack pada profitabilitasnya dalam waktu satu tahun. Sebagai tambahan, melalui pemasaran yang agresif, perusahaan berhasil mencapai penjualan terlaris untuk produk air botolan dan teh botolannya. Sekarang Lipton Iced Tea milik Pepsi Co memegang pimpinan komando diatas teh botol Coca-Cola, Nestea. Penjualan Pepsi Co masih tertinggal dari penjualan Coca-Cola di Amerika, akan tetapi Mountain Drew Pepsi Co saat ini berada di depan Diet Coke untuk menjadi soda ketiga yang paling laku di negara tersebut.

Diluar AS, strategi makanan ringan baru Pepsi Co berfokus pada membangun penjualan dan pangsa di negara berkembang seperti India, di mana Coca-Cola belum merupakan pasar pemimpin yang tidak dapat diganggu. Strategi ini membalikkan strategi awal Pepsi Co untuk memerangi Coca-Cola di setiap pasar. Bangsa Asia yang padat seperti Cina dan Jepang adalah target khusus dari bisnis makanan ringan Pepsi Co. Walau Frito-Lay memegang hanya sedikit pasar makanan ringan di negara-negara tersebut saat ini, CEO Pepsi Co melihat unit bisnisnya tersebut sebagai landasan pertumbuhan masa depan.

Misalnya, Pepsi merasa harus meluncurkan Project's Blue dalam rangka memerangi ketidakkonsistenan. Pepsi mengganti warna merah, putih dan biru menjadi biru elektrik. Gerakan it's image is all over the map" untuk menyeragamkan warna dan nada Pepsi yang beragam. Di Hamburg sebuah toko pengecer menggunakan garis-garis merah, sementara di Shanghai menggunakan warna putih.

Direktur Pepsi Co dan CEO Indra Nooyi terus membesarkan Pepsi Co, perusahaan raksasa makanan dan minuman senilai USD 39 miliar, melalui penawaran produk baru dan akuisisi. Dia berhasil melakukan ekspansi utama ke pasar internasional, terutama sukses dalam akuisisi senilai USD 1,4 miliar atas 75 % saham perusahaan raksasa pembuat jus dari Rusia, Lebedyansky.

Keberhasilan Nooyi memang luar biasa. Dia dapat terus berekspansi ke pasar internasional di saat pasar Amerika untuk soda dan makanan ringan menurun. Saat ditanya tentang rahasia keberhasilannya, Nooyi menjelaskan bahwa dia terus melakukan yang terbaik untuk Pepsi Co. Salah satu terobosan Nooyi adalah mengurangi lemak dan kalori dalam semua produk makanan dan minuman serta mendorong gaya hidup sehat dan aktif. Dengan demikian, Nooyi berharap dapat membantu mengatasi masalah epidemik global obesitas. Tetap fokus di inti dan jiwa bisnis kami akan menjadi kunci utama keberhasilan, "papar Nooyi.

Analisis : Strategi yang diterapkan Pepsi Co saat ini sudah sangat baik dengan melakukan inovasi-inovasi baru yang bervariasi dan cerdik dalam mencari celah dalam menarik perhatian konsumen, sehingga Pepsi Co masih tetap bertahan di persaingan makanan ringan dan minuman soda di dunia. Hal ini tidak lepas dari tangan-tangan sukses para pemimpin yang terus berkarya dalam menerapkan strategi-strategi baru yang kreatif dan para karyawannya yang setia untuk memajukan perusahaan Pepsi Co.